Rabu, 06 Agustus 2008

TENTANG PEMBIMBING SKRIPSI

Mungkin kita bisa saja sudah mempersiapkan diri dengan matang untuk menyelesaikan skripsi. Namun masih ada satu hal lagi yang perlu kita ketahui, yaitu mengenai dosen pembimbing. Dosen pembimbing adalah vital karena nasib Anda benar-benar berada di tangannya. Memang benar bahwa dosen pembimbing bertugas mendampingi Anda selama penulisan skripsi. Akan tetapi, pada prakteknya ada dosen pembimbing yang “benar-benar membimbing” skripsi Anda dengan intens, ada pula yang membimbing Anda dengan “melepas” dan memberi Anda kebebasan. Mempelajari dan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing adalah salah satu elemen penting yang mendukung kesuksesan Anda dalam menyusun skripsi.

Tiap universitas atau fakultas mempunyai kebijakan tersendiri soal dosen pembimbing ini. Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing yang Anda inginkan. Tapi ada juga universitas atau fakultas yang memilihkan dosen pembimbing untuk Anda. Tentu saja lebih enak kalau Anda bisa memilih sendiri dosen pembimbing untuk skripsi Anda.

Nah, jika universitas tempat anda kuliah mengizinkan mahasiswanya untuk memilih dosen pembimbing, lalu bagaimana memilih dosen pembimbing yang benar-benar tepat?

Sebelum memilih dosen pembimbing, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang kriteria dosen itu sendiri. Secara garis besar, dosen bisa dikategorikan sebagai: (1) dosen senior, dan (2) dosen junior. Dosen senior umumnya berusia di atas 40-an tahun, setidaknya bergelar doktor (atau professor), dengan jam terbang yang cukup tinggi. Sebaliknya, dosen junior biasanya berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan masih gampang dijumpai di lingkungan kampus.

Lalu apa tugas pembimbing skripsi itu sebenarnya? Secara umum pembimbing skripsi diharuskan memiliki syarat berikut ini, diantaranya:
Pembimbing adalah dosen dan serendah-rendahnya berpangkat Lektor, berderajat S-2 atau S-3, dengan keahlian yang relevan dengan topik yang berkaitan dengan masalah skripsi.
Pembimbing bertugas membimbing skripsi mulai penyusunan proposal sampai selesainya skripsi dengan waktu yang seefisien mungkin.
Pembimbing bertanggung jawab atas pembimbingan skripsi.

Lalu, apakah ada hubungannya jika kita mendapat dosen pembimbing senior atau junior. Tentu saja, karena masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai contoh, kalau Anda memilih dosen pembimbing senior, biasanya Anda akan mengalami kesulitan sebagai berikut:
· Proses bimbingan cukup sulit, karena umumnya dosen senior sangat perfeksionis.
· Anda akan kesulitan untuk bertemu muka karena umumnya dosen senior memiliki jam terbang tinggi dan jadwal yang sangat padat.

Tapi, keuntungannya:
· Kualitas skripsi Anda, secara umum, akan lebih baik daripada mendapat bimbingan dari dosen junior.
· Anda akan tertolong saat ujian skripsi atau pendadaran, karena dosen penguji lain akan merasa sungkan untuk “membantai” Anda.
· Dalam beberapa kasus, bisa dipastikan Anda akan mendapat nilai A.

Sebaliknya, kalau Anda memilih dosen pembimbing junior, maka Anda akan lebih mudah selama proses bimbingan. Dosen Anda akan mudah dijumpai di lingkungan kampus karena jam terbangnya belum terlalu tinggi. Dosen muda umumnya juga tidak “jaim” dan “sok” kepada mahasiswanya.

Tapi, kerugiannya, Anda akan benar-benar “sendirian” ketika menghadapi ujian skripsi. Kalau dosen penguji lain lebih senior daripada dosen pembimbing Anda, bisa dipastikan Anda akan “dihajar” cukup telak. Dan dosen pembimbing Anda tidak berada dalam posisi yang bisa membantu atau membela Anda. Selain itu, kualitas skripsi mungkin hanya bisa dalam batas standar, karena dosen junior belum terlalu pengalaman dan terkadang mereka “tidak tegaan” untuk membuat repot mahasiswanya.
Namun kondisi diatas tidak selamanya benar. Ini hanya berupa perkiraan dari pengalaman yang sudah-sudah. Untuk di lapangannya, tentu anda yang lebih tahu dan merasakannya. Hal ini juga berlaku pada kondisi dimana anda tidak bisa memilih dosen pembimbing, melainkan fakultas yang menentukannya. Jika ini terjadi, maka hal utama yang harus anda lakukan adalah mencari tahu karakter dan kebiasaan dosen tersebut. Hal ini bisa anda lakukan dengan menanyakan kepada mahasiswa senior yang menjadi bimbingan dosen tersebut, baik yang sudah selesai maupun yang sedang berjalan. Adaptasi yang baik sangat diperlukan untuk dapat memperlancar proses bimbingan. Namun, berusahalah untuk menghindari hal-hal yang bersifat “amplop”. Jika anda mengetahui bahwa dosen tersebut termasuk tipe yang membutuhkan “pelicin”, sebaiknya segeralah meminta pengganti kepada fakultas, apakah dengan alasan yang sesungguhnya atau dengan alasan lain yang juga masuk akal. Namun, jika anda tidak memiliki bukti yang jelas, sebaiknya kemukakan alasan lain yang masuk akal. Anda tidak mau skripsi anda bermasalah hanya karena tuduhan tak terbukti yang anda sampaikan, kan?

Disadur dari:
www.infoskripsi.com
www.mahasiswaumsu.com

Tidak ada komentar: