Kamis, 21 Maret 2013

Ikhlas Sebagai Kunci Keberhasilan


Seringkali kita dengan mudahnya mengatakan, “Aku ikhlas dengan semua yang terjadi.” Tapi benarkah yang kita ucapkan ini sesuai dengan apa yang kita rasakan? Sesungguhnya ikhlas itu tidak dapat diucapkan, dia hanya mampu dirasakan, dan itu menjadi rahasia kita dengan Allah SWT.
            Sebelum kita dengan mudah mengklaim bahwa diri kita ikhlas, ada baiknya kita mengetahui terlebih dulu pengertian ikhlas tersebut, agar apa yang kita ucapkan itu benar-benar sesuai dengan apa yang kita rasakan.
            Ikhlas berasal dari kata kholuso yang artinya bersih, jernih, murni, suci atau tidak ternoda. Dalam pengertiannya ikhlas berarti sesuatu yang murni yang tidak tercampur dengan hal-hal yang bisa mencampurinya. Orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Hasan al-Banna berkata tentang makna ikhlas, “Ikhlas adalah seorang saudara muslim yang bermaksud dengan kata-katanya, amalnya, dan jihadnya, seluruhnya hanya kepada Allah, untuk mencari ridho Allah dan balasan yang baik dari Allah dengan tanpa melihat kepada keuntungan, bentuk, kedudukan, gelar, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian dia menjadi tentara aqidah dan fikrah, dan bukan tentara keinginan atau manfaat.”
            Ada beberapa keuntungan yang akan kita peroleh apabila kita selalu ikhlas, yaitu kebahagiaan dan kepuasan yang tak terputus karena tidak mengharapkan imbalan apapun dari manusia; tidak diliputi oleh ketakutan dan kekhawatiran, malaikat akan menjadi penolong dan menggembirakannya dengan janji-janji surga; semua makhluk akan mencintai dan menyayanginya; mampu menjalani hidup dengan penuh semangat, gairah, dan prestasi; tegar, kuat dan tidak putus asa dalam menghadapi berbagai persoalan hidup; mampu mempertahankan, memelihara dan memperkuat Ukhuwah Islamiyyah; serta mendapat surga terindah.
            Karena itu pulalah tidak heran jika Hasan al-Banna juga pernah berkata, “Ikhlas itu kunci keberhasilan. Para salafushalih yang mulia, tidak menang kecuali karena kekuatan iman, kebersihan hati, dan keikhlasan mereka…” Maka jika kita ingin menjadi seorang muslim yang menang, jadikanlah ikhlas sebagai senjata kita dalam menghadapi hidup yang serba keras ini.
           
Referensi

Mahmud Ahmad Mustafa, 2009, Dahsyatnya Ikhlas, Mutiara Media