John Ernst Steinbeck (lahir di Salinas, California, 27 Februari 1902, meninggal dunia di New York City, 20 Desember 1968) adalah salah satu penulisAmerika Serikat terkenal di abad ke-20 yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra pada 1962. Karya-karyanya yang menjadikannya terkenal adalah Tortilla Flat (1935; difilmkan 1942), Of Mice And Men (1937; difilmkan 1939 dan 1999), The Red Pony (1937; difilmkan 1949). The Grapes of Wrath (1939, memenangkan Hadiah Pulitzer; difilmkan 1940), The Moon Is Down (1942; difilmkan 1943), Cannery Row (1945; difilman 1982), The Pearl (1947; difilmkan 1948), The Wayward Bus (1947, difilmkan1957), serta East of Eden (1952; difilmkan 1955). Pada tahun 1962, Steinbeck memenangkan Hadiah Nobel atas karya-karya sastranya yang “realistis dan imajinatif, menggabungkan humor simpatik dan persepsi sosial yang tajam.”
Novel ini bercerita tentang dua keluarga yang baru saja pindah ke Salinas Valley, California, AS. Kedua keluarga ini memiliki karakter yang berbeda. Keluarga Hamilton berasal dari Irlandia Utara. Keluarga Hamilton bisa dikatakan sebagai one big happy family (keluarga besar yang harmonis), nyaris tidak ada konflik berarti dalam keluarga ini. Dikepalai oleh Samuel Hamilton yang ramah, hangat, penolong, bersahaja dan relijius, keluarga ini tumbuh dalam kasih sayang yang cukup. Samuel adalah seorang pandai besi yang disukai dan disegani di lingkungannya.
Sedangkan keluarga Trask bisa
dikatakan keluarga broken home (berantakan) walau hanya beranakkan dua
(Adam dan Charles). Cyrus Trask adalah seorang pembual besar yang seringkali
bercerita kepada semua orang seolah-olah dia kenal dekat dengan semua orang
penting, termasuk Presiden AS, Abraham Lincoln. Dia meninggal dengan mewarisi
uang $100.000 kepada kedua anaknya yang bingung darimana ayahnya bisa
mendapatkan uang sebanyak itu dan menduga ayah mereka penipu ulung.
Keadaan keluarga Trask semakin parah
dengan kehadiran seorang wanita cantik berwajah innocent namun berhati
iblis bernama Cathy Ames. Cathy adalah seorang pelacur kelas kakap yang nyaris
mati dibunuh oleh Edwards, seorang pengusaha rumah bordil yang menjadikan Cathy
simpanannya. Cathy ditemukan di belakang rumah Trask bersaudara dalam keadaan
sekarat dan kemudian dirawat oleh kedua bersaudara itu. Charles dapat menangkap
gelagat tidak baik dari Cathy, namun Adam terlanjur jatuh hati pada wanita itu
hingga menikahinya. Pernikahan mereka dikaruniai dua anak lelaki kembar yang
diberi nama Aron dan Caleb, pelesetan dari Cain dan Abel (Kain
dan Habel dalam Book of Genesis atau Kitab Kejadian, dalam Islam Qabil dan
Habil), dua anak lelaki Nabi Adam dengan kisah pembunuhan pertama dalam sejarah
umat manusia. Ironisnya kedua anak lelaki ini sesungguhnya anak Cathy dan
Charles, bukan Cathy dan Adam. Karena merasa hidupnya terikat oleh Adam, baru
dua minggu setelah melahirkan, Cathy berniat pergi namun ditahan oleh Adam.
Cathy menembak Adam dan meninggalkannya dan kedua anaknya yang masih bayi.
Beruntung ada Lee, pembantu keluarga Trask yang kemudian merawat kedua anak
lelaki ini hingga tumbuh remaja.
Beranjak remaja, Cal tumbuh lebih
liar daripada Aron. Aron yang relijius sangat disayangi ayahnya, sedangkan Cal
sering disalahkan oleh ayahnya. Hal ini membuat Cal iri. Cal juga tidak percaya
bahwa ibunya sudah meninggal dan mencarinya hingga akhirnya menemukannya. Adam
pun akhirnya diberitahu oleh Samuel Hamilton tentang keberadaan Cathy. Dia
mencarinya, menemukannya, dan mengetahui dari Cathy sendiri bahwa Aron dan Cal
bukan anaknya, melainkan anak Charles. Namun hal itu justru membuat Adam merasa
jauh lebih baik dan menyadari bahwa dia tidak mencintai Cathy lagi.
Karena iri pada Aron, Cal sengaja membawa Aron ke ibunya
yang menjadi seorang pengusaha rumah bordil. Hal ini membuat Aron terluka
sehingga dia memutuskan untuk pergi jauh untuk melupakan semua kejadian tidak menyenangkan
dalam hidupnya. Dia bergabung sebagai tentara tanpa sepengetahuan ayahnya dan
tewas di medan perang. Mengetahui hal ini, Adam kembali depresi hingga wafat.
Sementara itu, lelah dengan paranoidnya terhadap dunia, Cathy mengakhiri
hidupnya di sebuah ruang pribadi dalam rumah bordil miliknya.
Sebagai
sebuah cerita yang terinspirasi dari kisah nyata, novel ini memang agak ‘berat
sebelah’ dan menampakkan sisi hitam dan putih manusia. Keluarga Hamilton – yang
notabene kakek Steinbeck sendiri – digambarkan sebagai keluarga baik dan kurang
tereksplorasi. Sementara itu, keluarga Trask sangat kacau balau dan cenderung
tragis, yang sepertinya mewarisi keburukan turun-temurun. Penggambaran Cathy
Ames juga terlalu iblis, sepertinya dia tidak mempunyai sejumput sisi baik pun
pada dirinya. Kurang jelas juga mengapa dia mempunyai sifat-sifat iblis yang
begitu besar sejak masih anak-anak. Sebagai seorang anak kecil, dia terlalu
cerdik untuk bersandiwara di depan orang tuanya dengan berpura-pura menyesal
karena telah bolos sekolah, dan terlalu sadis untuk membakar kedua orang tuanya
sendiri dan menghilangkan jejaknya sehingga juga dikira ikut tewas.
Namun secara umum, deskripsi dan narasi Steinbeck tak dapat dipungkiri
sangat baik. Penceritaan dari sudut pandang narator dengan penceritaan tokoh
yang berpindah-pindah tidak membuat ceritanya melompat-lompat. Kedua keluarga
yang sangat berbeda karakter ini hanya dihubungkan oleh seorang Samuel Hamilton
yang bijaksana, namun peran Samuel tidak bisa dibilang kecil. Namun, peran ini
membuat Samuel menjadi seperti malaikat dalam cerita ini. Jika dibandingkan
dengan “Of Mice and Men”, East of Eden kurang greget dan akhir cerita pun cenderung biasa saja, tidak seperti “Of
Mice and Men” yang memang unpredictable dan mendebarkan. Tapi
Steinbeck tetaplah Steinbeck, toh Nobel-nya tidak bisa ditarik juga...