Selasa, 26 Oktober 2010

Tuhan Sedang Marah..???

“Tuhan sedang marah…!” Banyak yang berkata begitu jika musibah, bencana dan kerugian-kerugian lainnya telah menimpa suatu kaum. Benarkah Tuhan “marah”…? Tuhan tidak pernah marah, Dia-lah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Lalu jika ada bencana bertubi-tubi yang datang, lalu apakah itu berarti bukan berarti Tuhan ”kehabisan kesabaran” menghadapi tingkah laku manusia yang sudah sangat jauh dari segala perintahnya...?

Tuhan tidak pernah lelah. Dia tidak memiliki batas sabar. Tak ada batas atas segala sifat yang melekat pada-Nya. Segala sesuatu di dunia ini adalah kecil di hadapannya. Jadi untuk apa Dia ”kehabisan kesabaran” menghadapi manusia yang seringkali tidak mensyukuri nikmat. Kita syukuri atau tidak pun nikmat itu, tidak akan ada bedanya bagi-Nya. Lalu apa sebenarnya maksud Tuhan memberikan semua musibah itu? Bertubi-tubi pula...

Tak ada satupun yang dilakukan Tuhan kepada hamba-Nya melainkan atas dasar kasih sayang. Sesungguhnya semua musibah itu pun adalah bukti kasih sayang Tuhan kepada kita. Mengapa? Coba kalau tidak ada musibah, tidak ada bencana, akankah kita mengingat-Nya? Akankah kita saling membantu sesama? Dalam kehidupan yang serba individualistis ini, segala sesuatu dihitung dengan materi. Tidak semua memang, namun secara umum begitu. Nah, jika kehidupan kita lancar-lancar saja, lurus-lurus saja, akankah kita mengingat saudara-saudara kita yang masih sangat kekurangan..? Jarang.., jika pun ada, persentasenya hanya sebagian, separuhlah anggap saja...

Tuhan ingin “mengingatkan” kita, wahai manusia, kita hidup di dunia ini tidak untuk diri kita sendiri. Tidak untuk keluarga kita sendiri, tidak untuk kelompok kita sendiri. Kita mempunyai begitu banyak “saudara” yang harus kita bantu, tolong, paling tidak sedikit perhatian saja. Kita sudah begitu cueknya dengan keadaan di sekitar kita, dengan alam tempat kita tinggal, sehingga Tuhan merasa sudah saatnya bagi kita diberi peringatan agar perbuatan kita tidak jauh melebihi batas lagi, yang akan berakibat lebih buruk lagi. Tidakkah kita sadari juga itu...?

Sekarang, dengan adanya musibah dan bencana dimana-mana, di sekeliling kita, di negeri kita, tidakkah hati kita tergerak untuk membantu..? Pasti tergerak... Itulah hikmah dari musibah dan bencana.., untuk menyentuh hati manusia yang sesungguhnya halus namun sering bersembunyi di balik tuntutan zaman yang katanya “keras”...

Ya Allah Azza Wa Jalla, Allah Yang Maha Pengasih, Penyayang, Pengampun dan segala Maha.., takkan kami sesali semua bencana ini, karena sesungguhnya Engkau melakukan semua ini atas dasar kasih sayang-Mu pada kami... Berilah kami kesanggupan untuk mengambil hikmah yang sengaja Engkau tunjukkan pada kami....

* * *

“Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia), sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. As Sajdah, 32:21)

"Adakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja oleh Allah untuk menyatakan, "aamannaa" (kami telah beriman) padahal Kami belum lagi memberikan ujian kepada mereka. Sungguh telah Kami uji umat sebelum mereka, dengan ujian itu jelaslah oleh Kami siapa yang benar pengakuan keimanannya itu dan siapa pula yang dusta" (Al Ankabuut, 29 : 2-3)

"Boleh jadi kamu sangat tidak menyukai peristiwa yang menimpa diri kamu, padahal itu sangat baik sekali bagimu. Boleh jadi sesuatu itu yang sangat kamu sukai, padahal sesuatu itu yang sangat tidak baik bagi kamu. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui, kalian tidak tahu apa-apa" (Al Baqarah, 2 : 216)

Tidak ada komentar: