Baru sekali ini aku melihatnya walaupun aku melewati persimpangan lampu
merah itu setiap hari. Di persimpangan itu, seperti biasa banyak penjaja koran
yang lalu lalang, dari pagi sampai malam menawarkan koran-koran dagangannya itu
kepada setiap pemakai jalan, entah yang naik mobil, motor, ataupun penumpang
angkot. Tapi pagi ini ada satu hal yang membuatku tercengang. Salah seorang
penjaja koran jalanan itu, seorang pemuda, paling tua mungkin seumuranku, tapi sepertinya
lebih muda lagi, berjalan agak pelan dan satu-satu ke tengah kerumunan
kendaraan yang sedang menunggu lampu merah berubah jadi hijau. Aku sempat heran
melihat jalannya yang pelan itu, setelah dekat baru aku bisa melihat dengan
jelas, ternyata kedua matanya hanya berwarna putih.., alias buta... Beberapa
penumpang lainnya juga sempat memandangi pemuda itu. Dia dengan santainya
‘menjerumuskan’ diri ke tengah jalan yang penuh kendaraan itu tanpa takut
risikonya padahal dia tidak bisa meliat lalu lalang kendaraan, mungkin saja
dari sekian banyak kendaraan itu ada yang nyaris menabrak dia. Mungkin dia
mengandalkan indra lainnya seperti telinga dan yang jelas intuisinya untuk
merasakan apa ada bahaya yang datang. Lalu gimana dia bisa memastikan orang
yang membeli korannya akan membayar dengan jumlah uang yang sebenarnya
sementara dia sendiri ga bisa meliat. Hhhh...satu hal yang aku sendiri ga habis
pikir.. Tapi orang seperti itu memang patut diacungi jempol. Dengan
keterbatasan fisik yang dimilikinya, dia ga lantas merasa dirinya useless.
Malah dia bisa membuat dirinya berguna, paling ga untuk dirinya sendiri, dengan
ga menjadi beban bagi orang lain. Malah pekerjaannya itu bisa menguntungkan orang
lain, agen koran itu misalnya, mungkin juga keluarganya, yang dengan
pekerjaannya itu bisa dihidupinya walaupun mungkin pas-pasan. Sementara kita
yang mungkin ga punya kekurangan apapun kadang seenaknya membebani orang lain,
tanpa merasa bersalah pula. Ck..ck..ck... Melihat kejadian seperti ini, aku
jadi menyadari bahwa Tuhan memang adil..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar