Senin, 24 September 2007

Fenomena Pramuniaga Department Store

Ada satu fenomena yang sering aku perhatikan pada saat-saat seperti ini, saat puasa dan terutama mendekati Lebaran. Tentang department store dan mal-mal yang mendadak menyesakkan oleh orang-orang yang haus akan penampilan indah. Yang jadi perhatianku bukan para pembelinya, tapi justru para pramuniaganya yang jadi begitu sibuknya melayani para pembeli, yang kadang (maaf..) untuk kentut saja tak sempat karena sibuk melayani orang. Sementara mereka yang harus kerja keras itu mungkin hanya mendapat penghasilan yang pas-pasan untuk kehidupan metropolitan ini. Belum lagi biaya kos, biaya makan, dan mungkin juga kiriman ke kampung karena biasanya mereka ini adalah anak kos-kosan yang orang tua dan keluarganya ada di kampung dan biasanya juga berasal dari keluarga pas-pasan. Belum lagi soal pakaian seragam mereka. Aku sering memperhatikan, sebenarnya mereka, para pramuniaga wanita itu, merasa tidak nyaman dengan seragam mereka yang mengharuskan mereka memakai rok mini. Sementara mereka harus naik turun angkot yang notabene penumpangnya bermacam-macam. Kadang mereka sampai harus menutupi paha mereka yang (maaf..) tidak mulus itu dengan tas kecil yang mereka bawa untuk melindunginya dari tatapan para penumpang pria yang suka mengambil kesempatan dalam keminian. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang ketika berangkat memakai baju seragamnya, tapi bawahannya celana jeans. Nanti sesampai di mal, mereka menggantinya dengan rok mini mereka. Tapi apa mau dikata, mereka harus begitu kalau tetap ingin mendapat penghasilan.

Tidak ada komentar: