Ada satu fenomena yang sering aku perhatikan pada
saat-saat seperti ini, saat puasa dan terutama mendekati Lebaran. Tentang department store dan mal-mal yang
mendadak menyesakkan oleh orang-orang yang haus akan penampilan indah. Yang
jadi perhatianku bukan para pembelinya, tapi justru para pramuniaganya yang
jadi begitu sibuknya melayani para pembeli, yang kadang (maaf..) untuk kentut saja
tak sempat karena sibuk melayani orang. Sementara mereka yang harus kerja keras
itu mungkin hanya mendapat penghasilan yang pas-pasan untuk kehidupan
metropolitan ini. Belum lagi biaya kos, biaya makan, dan mungkin juga kiriman
ke kampung karena biasanya mereka ini adalah anak kos-kosan yang orang tua dan
keluarganya ada di kampung dan biasanya juga berasal dari keluarga pas-pasan.
Belum lagi soal pakaian seragam mereka. Aku sering memperhatikan, sebenarnya
mereka, para pramuniaga wanita itu, merasa tidak nyaman dengan seragam mereka
yang mengharuskan mereka memakai rok mini. Sementara mereka harus naik turun
angkot yang notabene penumpangnya bermacam-macam. Kadang mereka sampai harus
menutupi paha mereka yang (maaf..) tidak mulus itu dengan tas kecil yang mereka
bawa untuk melindunginya dari tatapan para penumpang pria yang suka mengambil
kesempatan dalam keminian. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang ketika
berangkat memakai baju seragamnya, tapi bawahannya celana jeans. Nanti sesampai
di mal, mereka menggantinya dengan rok mini mereka. Tapi apa mau dikata, mereka
harus begitu kalau tetap ingin mendapat penghasilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar